Kamis, 16 Februari 2012

Materi Kuliah aku part II ( Persalinan )


A.           Definisi Persalinan
Persalinan adalah proses pembuka dan menipisnya serviles, dan janin turun kejalan lahir. Kelahiran adalah peroses dimana janin dan ke tuban didorong keluar melalui jalan lahir ( Maternal Dan Neonatal, Sarwono Prawiroharjo, Hal 100).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bukan ( 37-42 mg), lahr spontan dengan presentasi belakang kepala yang beralangasung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu ataupun janin (Maternal Dan Neonatal, Sarwono Prawiroharjo, Hal 100).
Perasalinan adalah serangkaian kejadian yang terakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul denganpengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu ( Obstetri Fisikologi, Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung, Hal 180 ).
Partus adalah suatu proses pengeluaran janin hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterius melalui vagina kedua luar ( Ilmu Kebidanan, Srwono Prawiroharjo, Hal 180 ).
Beberapa istilah dalam persalinan.
1.      P ersalinan sepontan
Bersalin berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.
2.      Persalinan buatan
Persalinan dengan bantuan tenaga dari luar,misal eksraksi vakum,forceps / operasi sehio caesare.
3.      Persalinan anjuran
Persalinan baru berlangsung setelah pemecahan ketuban pemberian pilum atau prostagladin . ( Obstetri Fisikologi, Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung, Hal 221 )
Menurut tuanya umur kehamilan.
a.       Abortus
Peneluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 mg atau bayi dengan BB kurang  500 gr
b.      Partus imaturus
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 mg – 28 mg atau bayi dengan BB 500 gr – 999 gr
c.       Partus prematurus
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 mg – 37 mg atau bayi dengan BB 100 gr – 2499 gr
d.      Partus maturus
Pengeluaran buah kehamilan antara 37 mg – 42 mg atau bayi dengan BB 2500 gr atau lebih
e.       Partus postmaturus
Pengeluaran buah kehamilan lebih 42 mg.
( Obstetri Fisikologi, Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung, Hal 221-222 )
B.     Persalinan normal
Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu :
Kala I     =   Dari mulai  persalinan pembukuaan lengkap ( 10 cm ) proses ini terbagai dalam 2 fase, fase laten ( 8 jam ) servis pembuka ( 3 cm ) dan fase akhir ( 7 jam ) servil pembuka dari 3-10 cm.
Kala II    =   Pembukaan lengkap ( 100 cm ) lahir bayi.proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada permi dan jam pada multi 
Kala III =   Setelah lahirnya bayi sampai lahirnya plasenta. Yang berlangsung tidak lebih dari 360 menit.
Kala IV =   Dari lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.
(Maternal Dan Neonatal, Sarwono Prawiroharjo, Hal 100-101 ).

C.           Sebab – sebab mulainya persalinan
a.       Penurunan kadar progestron.
Selama kehamilan terdapat keseimbangan anatara kadar pregestron dan estrogen di dalam darah, pada akhir kehamilan kadar progestron menurun sehingga timbul HIS.
b.      Teori oxytocin.
Pada akhir kehamilan  oxytocin bertambah, oleh karena itu timbul kontraksi otot rahim.
c.       Kerenggangan otot
Dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot rahim akan rentang
d.      Pengaruh janin
Hypofese dan kelenjar suprarenal janin rupanya juga memegang peran oleh karena pada anencephalus kehamilan lebih sering dari biasanya.
e.Teori Plastaglandin.
Plastaglandin yang dihasilkan oleh desidua di sangka menjadi salah satu dari biasanya.
(Obstetri Fisikologi, Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung, Hal 222-223 ).

D.           Gerakan- gerakan anak pada persalinan
Yang paling sering kita jumpai adalah presentasi belakang kepala dan kebanyakan presentase ini masuk kedalam PAP dengan satuan segitiga melintang.
Gerakan - gerakan utama ialah :
-          Turunnya kepala.
-          Flexi.
-          Putaran paksi dalam.
-          Ekstensi.
-          Putaran paksi luar.
-          Expulsi.
(Obstetri Fisikologi, Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung, Hal 224 -225 )


E.           Asuhan Persalinan
Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.
(Maternal Dan Neonatal, Sarwono Prawiroharjo, Hal 101 ).
Kebijakan asuhan kebidanan.
1.      Semua persalinan harus dihadiri dan dipantau oleh petugas kesehatan terlatih.
2.      Rumah persalinan dan tempat rujukan dengan fasilitas memadai untuk menangani kegawat daruratan obstetri dan neonatal harus tersedia 24 jam.
3.      Obat-obatan esensial, bahan dan perengkapan harus tersedia bagi seluruh petugas terlatih.
(Maternal Dan Neonatal, Sarwono Prawiroharjo, Hal 101 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar